Setelah serangkaian acara pelantikan Majelis Cendekiawan Keraton Nusantara (MCKN) pada bulan Januari Keraton Sumedang Larang jawa barat lagi-lagi menggelar serangkaian acara dalam penguatan dan pengembangan budaya yang terasa semakin ditinggilkan oleh masyarakat negri ini. sebuah ironis manakala kekayaan budaya yang mahal telah menjadi warisan saja tanpa dirawat dan dikembangkan oleh yang diwarisi. Maka dari itu, Keraton Sumedang larang bersama seluruh raja sultan melalui MCKN mengobarkan kembali cinta budaya nusantara.
Pada hari Sabtu-Minggu tanggal 27-28 Januari 2018, bertempat di Keraton Sumedang Larang dihadiri oleh pejabat tinggi provinsi, raja sultan se-nusantara bertekad untuk mensukseskan acara Gerakan Budaya MCKN Jawa barat. Acara dimulai dengan workshop dan performance Karinding Trisula Nusantara, kemudian Silat Masal Persatuan barisan Adat Raja Sultan Nusantara (Baranusa) dan ditutup dengan dzikir alam dan doa bersama masyarakat adat yang berada di situs Astana Gedhe Jatigedhe. Situs tersebut sebenarnya merupakan Makam Mbah Dalem Pangeran Prabu Lembu Agung dan makam Mbah Jalul. Perjalanan menuju lokasi dikawal oleh pasukan Baranusa dari berbagai elemen organisasi pencaksilat yang ada dan dilanjutkan dengan penanaman 1000 pohon oleh raja sultan di sekitar danau mataair Jatigedhe. Tidak hanya acara tersebut, “gawe” besar ini dilengkapi dengan sarasehan cagar budaya Padjajaran Anyar serta kerja bakti sosial lingkungan.
Banyak tokoh, raja, sultan dan kalangan keraton nusantara yang hadir dalam acara budaya dan adat tersebut. Di antaranya adalah Yang Mulia (YM) Iwan Dharmasetiawan Natapraja (Ketua MCKN PASI), YM Pangeran Nata Adiguna Mas'ud Thoyib (Sekjen Yarasutra), YM Sultan Iskandar Mahmud Badarudin (Ketua Umum Yarasutra), RN. Rulany I.G Wirahaditenaja (Ketua MCKN Presidium Jawa Barat), YM. RM. Ali Sodiq (Ketua MCKN Jawa Timur), dan Juga Kedatangan Tamu Internasional sekaligus Artis Nasional, Artis Pop Balada Yaitu Paramitha Rusady, yang masih keluarga trah dalem Sunedanglarang juga,
Kegiatan budaya ini tentu harus diapresiasi oleh seluruh fihak agar nantinya kekayaan budaya dan adat nusantara ini tidak hilang tergerus oleh kemajuan teknologi dan globalisasi yang semakin terbuka. Sebagai salah satu cara selain merawat budaya tentu yang tidak kalah penting adalah pendidikan adat dan budaya sejak dini. Karena dengan demikian, generasi penerus nantinya semakin kuat memegangi, menghargai dan mengembangkan bidaya nusanatara ini ketika generasi tua sudah udzur.
إن فى يد الشبان أمر الأمة وفى أقدامها حياتها
“Sesungguhnya di tangan pemuda perkara sebuah ummat/negara, dan di telapak kaki mereka kehidupan/kesuksesan ummat tersebut”
Pernyataan di atas patut dijadikan pertimbangan dan bahan pemikiran bersama, bahwa negri seribu pulau ini yang terkenal dengan beribu adat dan budaya harus tetap dilestarikan dandikembangkan sehingga tidak akan sirna hanya nama dan sejarah semata.
Generasi penerus harus dikenalkan sejak dini dengan adat dan budaya negri ini dengan berbagai cara, bisa melalui pendidikan di sekolah maupun organisasi-organisai masyarakat.
Redaksi : Pasendam Multimedia
Penyunting : Dr.M Muntahibbun Nafis
Editor : Abdurrahman Azhaar Bawazier
Tidak ada komentar:
Posting Komentar