DIALOG
NASIONAL DAN RAPAT KERJA MAJELIS CENDEKIAWAN KRATON NUSANTARA
MENYONGSONG
1 ABAD KEJAYAAN INDONESIA
(MCKN
JAWA TIMUR)
Tulungagung,
Minggu 13 Mei 2018
Di hari minggu yang cerah ini, sebuah acara yang memiliki tujuan
agung dalam menjaga kelestarian leluhur di persiapkan dengan sebaik-baiknya.
Majelis Cendekiawan Keraton Nusantara (MCKN) Jawa Timur mengadakan dialog
nasional dan rapat kerja di Tulungagung.
TAMU UNDANGAN MCKN JATIM |
Pukul 08.50 persiapan acara telah dilakukan dengan sangat baik, grup
gamelan mencoba semua alat dan perlengkapan agar acara dapat berjalan dengan
baik dan sempurna. Persiapan kameramen dan segala kebutuhan untuk menuju puncak
acara dipersipkan oleh panitia acara yang dibantu oleh pihak-pihak yang
bersangkutan. Persiapan terus di laksanakan dengan sebaik-baiknya,
mengantisipasi segala kemungkinan kesalahan yang akan terjadi.
Ketua Presidium MCKN Jawa Timur, YM Raden Muhammad Ali Sodik. M. Pd. I telah hadir dengan mengenakan baju batik dengan dominasi warna merah yang menandakan sebuah arti penuh semangat yang mengelora, bak seorang bangsawan dari sebuah kerajaan.Tiga penari yang mengiringi lagu tembang jawa melakukan persiapan dengan baik, lemah gemulai apik nan lihai menggoyangkan tubuh dan memainkan selendang kuningnya, gladi bersih adalah singkat ceritanya.
Ketua Presidium MCKN Jawa Timur, YM Raden Muhammad Ali Sodik. M. Pd. I telah hadir dengan mengenakan baju batik dengan dominasi warna merah yang menandakan sebuah arti penuh semangat yang mengelora, bak seorang bangsawan dari sebuah kerajaan.Tiga penari yang mengiringi lagu tembang jawa melakukan persiapan dengan baik, lemah gemulai apik nan lihai menggoyangkan tubuh dan memainkan selendang kuningnya, gladi bersih adalah singkat ceritanya.
Setelah semua persiapan selesai, tepat pada pukul 10.50 WIB tamu-tamu
agung disambut hangat oleh panitia pelaksana, Ketua Umum MCKN Pusat YM Prof.
Asdar beserta rombongan mulai memasuki ruangan dengan iring-iringan 3 putri
cantik yang membawa mangkuk emas kecil berisikan air dan bunga. Sambil menari
penuh hikmat dengan ulasan senyum mengarak tamu agung menuju tempat singgahan
yang telah dipersiapkan. Sambil menunggu beberapa tamu yang belum hadir, lagu tembang
jawa terus di nyanyikan oleh grup gamelan yang telah siap sejak pagi. Sinden-sinden
melantunkan tembang jawa bermacam-macam judul dengan sangat merdu dan indah.
Acara yang di hadiri oleh Ketua Umum MCKN Pusat, Prof. Dr. Asdar,
beberapa petinggi, peninjau, dan pembina MCKN Jawa Timur. Pembawa acara R.
Maulana Rosid, S. Ag memulai acara tepat pada pukul 11.00 WIB. Pembukaan acara
dilakukan secara hikmat dengan harapan pertemuan pagi hari ini membawa manfaat
yang barokah, pembacaan ayat suci Al-Quran dibawakan oleh salah satu pengurus
MCKN Tulungagung yaitu Agus Khoirudin, M. Pd. I yang membawakan ayat-ayat suci
Al-Quran dengan sangat baik.
Setelah melantunkan lagu Indonesia Raya yang di dirigeni oleh
Ananda Ar Qurnis Suling Hangya (Mahasiswi STAI Diponegoro) dengan khusyuk oleh
seluruh peserta acara, selanjutnya adalah tarian selamat datang “Gambyong Mari
Kangen” yang di bawakan oleh tiga penari yang cantik jelita, lemah gemulai
menggerakkan selendang kuningnya, berputar dan dan menggoyangkan tubuhnya
dengan elok, bersama senyuman manis mereka yang tak lepas dari bibir mereka,
tarian yang indah dengan di iringi lagu tembang jawa yang merdu dari grup
gamelan, bak putri raja yang sedang membawakan tarian surgawi.
Acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan, dimana sambutan pertama
di isi oleh Eksekutif Presedium MCKN Jawa Timur, YM Raden Muhammad Ali Sodik. M. Pd. I,
dengan mengenalkan para tamu undangan yang agung nan luar biasa dapat hadir
dalam acara pagi hari ini, semoga dialog nasional dan rapat kerja yang pertama
ini dapat bermanfaat dan berkelanjutan membawa berkah untuk kedepannya. Semoga
MCKN Jawa Timur akan bersama dengan pemerintah untuk menegakkan dan memperkuat NKRI. Dan menjadi lembaga yang
loyal dan kritis terhadap pemerintah. Tidak hanya loyal saja tapi juga kritis
jika ada kesalahan yang perlu di koreksi, dan begitu juga sebaliknya. Selain
baju batik yang dikenakan oleh beliau YM Ali Sodik juga mengemukan bahwa MCKN
Jawa Timur juga mempunyai empat logo, pertama logo MCKN, kedua logo Yarasutra, ketiga logo Baranusa, dan
yang terakhir logo Kasepuhan Majan.
Sambutan yang
kedua di isi oleh Ketua Umum MCKN Pusat, yaitu YM Prof. Dr. Asdar. Beliau
menyampaikan bahwa Eksekutif Presidium MCKN Jawa Timur telah berhasil
membuktikan konsistennya dalam melaksanakan tugas dengan mengadakan acara ini
sebelum bulan suci Ramadhan, dan tak banyak orang yang sinkron perkataan dan
perbuatannya seperti ini. Beliau mengemukakan bahwa lembaga ini masih baru
bagaikan bayi yang berjalan merangkak, tetapi hal ini tak perlu menjadi
hambatan kita untuk bergerak dalam melakukan suatu pergerakan yang lebih baik
untuk Nusantara. Hal ini bukan tak beralasan. Sejarah membuktikan, tak perlu
banyak orang untuk mengguncangkan dunia, Ir. Soekarno hanya butuh 9 orang untuk
membangun Indonesia dengan di ketuai oleh beliau sendiri. Nabi Muhammad SAW
butuh 4 orang sahabat untuk mengguncangkan dunia. Dan itu terakui oleh dunia.
Dikemukakan juga jika beliau sangat antusias terhadap MCKN Jawa Timur yang
telah memberikan grup gamelan yang bagus, hal ini adalah suatu bentuk nyata
dari MCKN itu sendiri, bukan hanya itu beliau juga membahas tentang batik merah
yang di kenakan oleh YM Raden Muhammad Ali Sodik. M. Pd. I, bahwa kita tidak
boleh terlalu berani, maka dari itu saya memakai baju yang berlawanan agar
keberanian juga di imbangi oleh sedikit ketakutan atau antisipasi. Hal itu juga
telah di terangkan secara jelas oleh agama islam agar setiap manusia tidak
selalu berat sebelah, tidak berat ke dunia ataupun lebih berat akhiratnya.
Setelah kedua sambutan
selesai, kemudian adalah pembacaan do’a oleh ketua panitia pelaksana acara sekaligus
Dosen IAIN Tulungagung Dr. H. M Muntahibun Nafis, M. Pd.
Selanjutnya
acara akan di isi oleh Dialog Nasional, tetapi karena YM Prof. Dr. Asdar pada
pukul 1 beliau harus segera melanjutkan perjalanan menuju Makasar, hal ini
dikarenakan ada agenda yang menunggu beliau, maka dari itu acara di percepat
untuk penyerahan kenang-kenangan berupa batik gajah mada kepada seluruh tamu
kehormatan, dan di ikuti oleh kegiatan foto bersama. Selanjutnya sebelum
melepas kepulangan Prof. Dr. Asdar beserta rombongan, tamu kehormatan di
persilahkan untuk menikmati hidangan makan siang yang telah di siapkan oleh
panitia, dengan di iringi oleh beberapa tembang jawa seperti tembang yang
berjudul “Randu” dimana makna Randu itu sendiri di hadirkan untuk mengingat
kekuasaan Gusti Allah, dimana wit-witan Randu itu membuahkan kapas, kapas yang
bila diolah dapat menjadi sebuah benang yang menjadi bahan inti dari kain batik
Gajah Mada. Selain beberapa tembang yang telah dilantunkan oleh para sinden,
salah satu pemain dari kur gamelan juga menceritakan tentang unsur inti bumi,
seperti esensi matahari, lintang atau bintang, dan rembulan. Yang dijelaskan
secara rinci dan dimaknai dengan sangat mendalam.
Setelah
rangkaian acara berjalan dengan lancar, selanjutnya pembawa acara mengakhiri
tugasnya, dan di berikan kepada moderator dalam acara Dialog Nasional dengan di
pimpin oleh Dr. H. M Muntahibun Nafis, M. Pd yang sekaligus ketua pelaksana
acara dan Sekretaris Presidium MCKN Jawa Timur sebagai moderator. Dalam dialog
Nasional ini ada empat nara sumber yang agung, yang pertama adalah YM PNA
Mas’ud Thoyib yang menjabat sebagai SekJen MCKN Pusat, pemateri kedua YM Prof.
Juajir yag menjabat sebagai Ketua MCKN Pusat, ketiga adalah YM Prof. Jazim, dan
terakhir oleh YM laksamana Hadi.
Untuk materi yang
pertama di sampaikan oleh YM PNA Mas’ud Thoyib dengan menerangkan tentang
sejarah mulai dari abad 1 hingga Abad 21 yang mana hal itu berujung pada
kebaikan MCKN itu sendiri. Beliau juga mengemukakan tentang eksistensi dari
MCKN sebagai suatu lembaga yang berbadan hukum. Dan berbagai harapan untuk MCKN
juga di katakan oleh beliau.
Selanjutnya
materi disampaikan oleh YM Prof. Juajir
dengan menyampaikan sedikit materi karena beliau ingin memberikan waktu
untuk YM Bunda Tussy agar dapat menyampaikan apa yang beliau dapat dari bumi
pertapaan. “ Saya
menyadari bahwa di setiap Keraton Nusantara mempunyai kekayaan, salah satu
kekayaan yang berupa dedikasi geografi suatu potensi- potensi tumbuhan yang
sangat berkhasiat bagi hidup dan kehidupan manusia. Itulah yang menjadi obsesi
kami. Keraton Nusantara akan hadir nuansa baru namanya Taman Pusaka Herbal
Keraton Nusantara”. Selanjutnya bagaimana hakikat dan makna
sepiritualnya akan disampaikan langsung oleh YM Bunda Tussy yang akan
menyampaikan gagasan-gagasan spiritualnya yang beliau dapat dari
bisikan-bisikan luhur dari bumi pertapaan. Pesan-pesan yang didapat oleh TM
Bunda Tussy itu ditangkap oleh YM Prof. Juajir dan memunculkan ide untuk
membangun lokal atau bangunan peradaban seperti, “Kota Legenda Keraton
Nusantara”.
Setelah itu YM Bunda Tussy memaparkan apa yang sudah ia terima dari bumi pertapaan
beliau di Candi Sumberawon Singasari. “ Memang betul saya selama 5 tahun
melepaskan duniawi saya untuk menerima dawuh- dawuh penting untuk persiapan
zaman baru, dimana Pangeran Mas’ud sudah
mengatakan: “kita menuju abad ke – 21” Apa yang kami terima itu untuk
menyongsong peradaban baru untuk seribu tahun yang akan datang, dan untuk
itulah kita harus memulai dari abad ke- 21 yaitu menuju ke zaman milenium” kata
beliau. Nusantara itu sanagt luar biasa, Nusantara tercinta ini akan menjadi
titik mercusuar dunia. Kita harus yakin dan percaya bahwa Nusantara ini mempunyai
potensi itu. “Untuk itu saya bersama Prof. Juajir, apa yang saya terima
semua ditata oleh beliau secara nyata” beliau menjelaskan. “Secara
spiritual saya mendapatkan dawuh- dawuh untuk dimasa yang akan datang. Salah
satu sebuah titik peradaban baru sebuah kota baru yang akan muncul di negeri
Nusantara ini tidak akan hidup tanpa ada pondasi dari pada negara tersebut.
Untuk itu, dari pada roh negara ini harus hadir agar negara ini betul- betul
menjadi negara yang bersinar, negara yang hidup dan bercahaya”. Papar
beliau. Hal ini adalah tanggung jawab kita semua sebagai manusia, sama seperti
apa yang di katakan oleh Bapak Moderator tadi bahwa negara ini membutuhkan
obat. Seorang pemimpin haruslah dapat mengobatinya, salah satu yang kami
gagas dan rancang bersama-sama dengan YM Prof. Juajir adalah kami akan
menghadirkan “Taman Pusaka Herbal Keraton Nusantara”. Mengapa
hal itu harus hadir? Karena dalam sebuah negara tidak akan hidup dengan baik
tanpa manusia yang sehat. Tanpa generasi yang bagus dan baik secara badan atau
pikiran maupun jiwa dan spiritual maka dalam mencapai Nusantara mercusuar dunia
sangatlah sulit. “Kami beserta tim, saudara-saudara saya sudah mengadakan
penelitian lebih dari 5000 tanaman obat yang berkasiat dan ini tidak dimiliki
oleh dunia, hanya ada dan tumbuh di negeri Nusantara, saya datang ke Honkong,
China semua herbal nusantara, disana dipajang bak berlian tetapi disini tumbuh
sepanjang masa. Ini adalah harta karun yang tidak terhingga”. Hal inilah
yang menjadi roh dalam “Kota Legenda Keraton Nusantara” yang sala satunya adalah
“Taman Pusaka Herbal Keraton Nusantara”. Didalam taman ini kami memang
menginginkan ada pendidikan tentang bagaimana ilmu-ilmu nabati, ilmu-ilmu
tentang obat. yang dimana tim telah menemukan dan mengambil sari-sari tumbuhan
itu yang dijadikan ekstraprepik yang kualitasnya sudah sama seperti obat, jadi
kita semua dapat membuat rumah sakit holostik. Rumah sakit herbal tanpa
obat-obatan kimia yang sesungguhnya ini dapat merusang sel-sel dalam tubuh
kita, terangnya.
Pesan dari Bu Tussi “ MCKN sangat penting hadir untuk membuka
titik peradaban, terutama mari kita rangkul bersama-sama setelah ini, rumusan
untuk Rapat kerja, Agenda libatkan Universitas, karna di sana penggodokan
pemikiran masa depan bila perlu disosialisasikan di semua Universitas, agar
lahir pusat studi yang lain, tidak hanya studi peradaban , tapi juga hukum,
ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Inilah yang harus kita gagas maju untuk
memajukan perguruan tinggi.”
Selanjutnya
materi disampaikan oleh YM Prof. Jazim , “MCKN
terbanbangun oleh 3 pilar yang tidak terpisahkan:1. Kraton/kesultanan; 2. Perguruan
tinggi; 3. Masjid/ kelompok gereja dsb.
Yang disampaikan beliau ini adalah salah satu perwakilan
dari perguruan tinggi, tepatnya pusat studi peradaban, dalam pusat studi
peradaban pasti tugasnya melakukan riset-riset yang terkait dengan pesan YM Pangeran
Mas’ud, bahwasanya keluhuran dan kejayaan yang telah membangun sistem tata
kehidupan, sistem peradaban, ekonomi, teknologi yang luar biasa. Disini saya
akan menyampaikan poko-pokok pikiran, bagaimana konsep pemikiran yang telah
ditorehkan oleh raja dan sultan kabumi yaitu konsep kepemimpinan multikultural
yang direflesikan dari kitab wahyu mahmutaroh. Beliau juga memaparkan melakukan
terhadap lima konstitutusi kerajaan dan kesultanan dianataranya : 1) Majapahit;
2) Ternate; 3) Bali; 4) Sumatra Barat; dan 5) Mataram. Yang tak disangka-sangka
ternyata ada satu prinsip dari konstitusi-kobstitusi nusantara itu, yaitu
prinsip kejujuran yang diletakkan sebagai dasar pondasi untuk bangsa dan
negara. Pertama, dalam konstitusi kita, UUD 1945 prinsip kejujuran
kemudian salah satu nilai dari nusantara yang ditampilkan dalam UUD 1945; Kedua,
prinsip-prinsip konstitusi yang dibuat oleh leluhur kita ini bisa menjadi
alternatif konstitusi modern; Ketiga, hasil riset kami dibarui dalam
tahun lalu yang memiliki konsep yang sangat bagus yaitu Demoklasi berbasis
Wifin, di presentasikan di Jepang, hasil penelitian menunjukkan disaat
musim-musim dinegara kita terkesan kuno tidak terawat bahkan pusaka-pusaka para
artefak-artefak banyak yang hilang, hanya anak-anak SD yang datang, sedang di
negara maju musium adalah destinasi wisata yang luar biasa, yang kami gagas
yaitu, musium ingklusif dari Tengger, tari sador, kalo Badui Angklung nuhun,
angklung yang sangat legendaris dan musium ini di bangun yang atapnya
berlandaskan Langit Tuhan Yang Maha Esa. Keempat, konsep kepemimpinan
Mulikultural, sebuah pemikiran yang berada di alam semesta ini dari bumi,
bulan, matahari , dsb, dan dari prinsip-prinsip para dewa, ternyata prinsip
dari kepemimpinan ini telah dikembangkan negara-negara di Eropa dan lain
sebagainya, dan ternyata nusantara telah mempunyai konsep kepemimpinan melalui
kitab Wahyu Nahwu Taraf, yang sudah dibukukan.
Selanjutnya
materi di sampaikan oleh YM Prof. Hadi beliau menyampaikan pertama. Berkaitan
dengan MCKN JATIM, karna beliau dari bagian dalamnya hanya bisa mengingatkan
dipundaknya para cendekiawan tidak mudah, karna cendikian tingkat terakhir dari
seseorang mulai dari awal cakap, cekatan, cerdik, cerdas, cendikiawan. Jadi
Cendikiawan yang tergabung dalam MCKN wilayah maupun pusat harus punya
kecerdasan, harus punya kecerdikan, kecekatan, dan kecakapan. Dimana dialog
dalam majlis cendikiawan tidak mudah penuh dengan kearifan agar menghasilkan
sebuah hasil diskusi yang betul-betul diharapkan dari semua pembicara tadi. Kedua,
informasi yang disebut Milenium, saya akan menyampaikan sebelum memasuki
tahun 2000 dunia sudah digemparkan dengan miliniun devolepment gold, dicetuskan
kembali salah satunya melahirkan global meny time our werness dan turunanya
global many time stategi, global many time infvestasion, global many time
manajemen, global many time secruriti , global many time education, global many
time IT and ecomes, berkaitan dengan herbal bisa masuk pada global many time
invesment untuk dibawa ke seluruh dunia, glonal many time manajemen
negara-negara seperti cina, australia menggunakan tersebut . Ketiga, paradikma
baru, memasuki milenium ke tiga, jadi dari tahun 2000 hingga tahun 3000 itu
milenium ketiga, dan abad ke-21 merupakan awal, dan saat ini indonesia pada
tahun 2018. Keempat, para pendahulu menyampaikan berkaitan dengan
nilai-nilai kekunoan, mari cendekiawan menggabungkan seleksi mana nilai
kekunoandiseleksi dan diteruskan dandi
gabungkan dengan nilai kekinian. Keliama, pergeseran paradigma milenium
ke tiga ini terjadi perubahan, doktrin-doktrin atau stetetmen dulunya the man
be high the gun, dulu ada the man in the right please, sekarang tidak penting
the main be high the proces. Dalam sunsu, siapa yang cepat dia akan mengalahkan yang kuat dan
cermat.
Dikarenakan waktu menunjukkan pukul 13.42 WIB dan semua nara sumber
telah memaparkan semua materinya secara singkat maka moderator membuka dua
pertanyaan kepada audiens, pertanyaan yang pertama di sampaikan oleh Arjuna
Nusantara dari Ponorogo, ada dua poin pertanyaan yang disampaikan oleh beliau,
poin yang pertama adalah dari pihaknya mendapat amanah dari Raden Wijaya bahwa
beliau berharap Panca Walika dapat di masukkan dalam anggaran atau draf dari
pada rencana ini sebagai dasar suatu rencana perumusan tadi: ada pancasila,
merah putih, bhenika tunggal ika, dan panca walika. Hal ini diharapkan dapat
menjalin hubungan kita dengan persaudaraan turum temurun dengan kebhinekaan
itu. Poin keduanya adalah, berbicara MCKN, ia adalah sebuah lembaga diluar
pemerintah, apakah mungkin kita dapat memasukkan agenda kita yang membawa
peradaban dunia itu kedalam UUD, UU, Perpu atau yang lainnya, baik kata-kata atau
huruf-huruf agenda kita ke dalamnya. Mungkin saja bisa tanpa menggunakan jalur
politik yaitu satu celah kecil yang mustahil dengan menggunakan DPR, tetapi
apakah kita akan mengambilnya atau tidak?
Pertanyaan yang ke dua di sampaikan oleh YM Bunda Ully,
menyampaikan tentang perjuangannya mempertahankan kebudayaan di Jawa Barat. Beberapa
waktu yang lalu kami mengadakan sebuah acara kebudayaan yaitu kirab batik Jawa
Barat, dan semua ini penuh dengan perjuangan, tentang pembiyayaan misalnya dalam mengadakan kirab yang biayanya adalah
patungan dari dana mereka sendiri dan para relawan. Masalah lain juga terjadi
seperti penjagaan makam leluhur yang
kurang terjaga secara baik, di sana ada makam leluhur yang di atasnya di bangun
sebuah waduk, dengan kata lain kebudayaan leluhur ini ditenggelamkan, YM Bunda
Ully Sigar berharap bahwa hal ini tidak akan terjadi di tempat-tempat
bersejarah lainnya, mengingat bahwa akan ada ratusan waduk lagi yang akan
dibangun oleh pemerintah di bumi Nusantara ini. Dalam hal ini YM Bunda Ully
berharap MCKN harus mempunyai kekuatan dalam melaksanakan pesan agung dari
leluhur, dan tidak tergantung pada PEMDA melihat tidak semua PEMDA mendukung.
Diterangkan juga bahwa dalam satu minggu MCKN Jawa Barat telah berhasil
mengukuhkan 12 kabupaten, dan yang lain masih menunggu untuk di kukuhkan. Untuk
MCKN Jawa Timur untungnya di dukung dengan orang-orag yang mampu dan didukung
dengan latar belakang yang juga mendukung. Semoga MCKN ini benar-benar menjadi
suatu lembaga yang dapat membawa peradaban dunia, dengan menjadikan Nusantara
sebagai mercusuar dunia.
Pertanyaan dari YM Arjuna di jawab secara singkat oleh Pangeran
Mas’ud bahwa di dalam MCKN ada panji dimana Pancawalika akan di pertimbangkan
untuk masuk dalam draf MCKN.
Selanjutnya pertanyaan dari bunda Ully di jawab oleh Prof. Juajir
secara gamblang bahwa hal ini dapat menjadi titik tolak untuk MCKN yang lebih
maju, dan kita harus lebih semangat dalam mengemban dakwah-dakwah leluhur. Kami
mengharapkan bahwa MCKN ini tidak hanya suatu lembaga yang tidak hanya
melahirkan pemikiran-pemikiran semata tetapi juga dapat menggagas suatu
kegiatan yang produktif, salah satu contohnya adalah batik yang digagas oleh
MCKN Jawa Timur, maka merek ini bisa di daftarkan menjadi satu merek Batik MCKN
misalnya, ini akan menjadi sumber ekonomi dan pada akhirnya MCKN bukan hanya
membahas tentang wacana-wacana yang berada dalam lingkupnya tetapi juga mampu
menghadirkan nuansa kemandirian. Dimana hal itu dibangun dari pemikiran yang
produktif. Yang mana produktifitas ini juga dilakukan oleh Bunda Ully dengan
memproduksi Dupa Tapak Wangi Siliwangi, ini bisa jadi sebuah ide produktif yang
dapat menopang acara-acara MCKN.
Lalu beliau melanjutkan menjawab pertanyaan dari YM Arjuna Nusantara
Beliau menegaskan kembali bahwa hakikat dari MCKN ini adalah ada keinginan dari
raja sultan Nusantara agar gagasan-gagasan itu tidak hanya sebagai wacana
dijalankan oleh Yang Mulia Raja Sultan tetapi juga merambat atau dapat
diteruskan oleh para cendekiawan-cendekiawan Nusantara yang mem punyai
kepedulian terhadap keraton Nusantara. hal ini dikarenakan keraton menjadi
sebuah pondasi utama berdirinya NKRI yang tidak dapat di nafikan. Sebelum
berdirinya NKRI ini Bung Karno berkeliling menemui raja sultan Nusantara untuk
mengakui atau secara suka rela memberikan kerajaannya di atas namakan Indonesia
demi kedamaian, persatuan kebhinekaan yang hal itu menjadi nafas bagi MCKN ini.
Sebelum menjadi MCKN sebenarnya lembaga ini adalah ICKN (Ikatan Cendekiawan
Keraton Nusantara) yang bermetamorfosis sebagai MCKN (Majelis Cendekiawan
Keraton Nusantara). Mengenai politik bahwa MCKN telah menjadi lembaga hukum hal
ini menyebabkan MCKN adalah lembaga yang eksistensinya di akui negara dan dapat
mengeluarkan sebuah pendapat atau maklumat dalam menanggapi isu-isu yang ada.
Dalam mengenai praktik politik setiap anggota MCKN dan secara sendiri-sendiri
mempunyai hak atau otoritas penuh untuk masuk kedimensi atau ruang politik,
tidak ada larangan atau hambatan karena itu adalah termasuk pada kedaulatan
pribadi, tetapi MCKN ini untuk sementara waktu yang kita pegang adalah badan
hukum sebagai subyek hukum mandiri sehingga ia punya hak untuk memiliki
kekayaan secara mandiri. MCKN Jawa Barat bisa memiliki tanah bersertifikat MCKN
atau mobil yang ber BPKB atas MCKN dan lain sebagainya. Jadi MCKN ini adalah
subyek hukum yang mandiri seperti manusia, jangan sampai dalam MCKN ini ada
kepentingan-kepentingan pribadi tetapi benar-benar berdasarkan kepentingan
secara umum seperti yang telah disepakati.
Dari Prof. Jazim menjawab pertanyaan dari YM Arjuna, bahwa kita
tidak boleh lepas dari hakikat MCKN yang mempunyai 3 pilar yaitu; keraton,
kampus, dan bangunan agama (masjid, gereja dan lainnya), politik secara praktis
atau formal silahkan tetapi sebagai lembaga tidak. Jangan sampai seperti (maaf)
partai NASDEM yang dulunya suatu lembaga seperti ini dan endingnya sebagai
partai politik, sehingga para pakarnya banyak yang keluar. Sebagai pusat study dari
kampus kami siap untuk meneruskan dan membantu secara penuh apa yang telah di
perjuangkan oleh YM Bunda Ully. Ternyata ada banyak kota-kota yang memiliki
situs-situs baik yang sudah di cagar budayakan ataupun belum. Kami setahap demi
setahap akan melakukan riset dari jalur pendidikan, agar hasilnya dapat dijurnalkan
atau dibukukan secara nasional atau internasional yang akhirnya semua manusia
dapat membacanya. Salah satu contoh bocoran dari Prof. Hadi bahwa di
Tulungagung ada prasasti tertua yang bernama Galunggung tahun 1200 yang
ditemukan didesa Panji Rejo. Kami tertarik sebagai Pusat Study Peradaban untuk
segera menganalisisnya.
Rapat kerja MCKN Jawa Timur yang Dipimpin langsung oleh Eksekutif Presidium
Ali Shodiq dengan sekretaris Bpk Kholid Thohiri. Dan berjalan dengan lancar.Setelah
raker selesai, penutupan akan dipimpin oleh YM Bunda Ully Sigar dan untuk itu sebelum
ramah tamah ada persembahan dari Bunda Ully menyanyikan lagu tentang semangat
perjuangan yang berjudul “Balada Bhineka Tunggal Ika”. Lagu yang kedua di
nyanyikan dengan judul “Misteri Cinta”, lagu ini di ciptakan oleh Bunda Ully
sendiri dalam bentuk kecintaannya terhadap Nabi, tetapi oleh Produser di audit
menjadi Misteri Cinta. Dan beberapa lagu yang dinyanyikan secara bersama-sama
dengan meriah, lalu ditutup dengan lagu kemesraan. Tepat pada pukul 15.34 oleh
pengurus MCKN pusat yaitu Bunda Ully Sigar menutup Rapat Kerja MCKN Jawa Timur.
Pawarta : Dewi Amienah dan Alifka Marwa
Editor :Dewi Amienah
Publisher: yasendam multimedia
siip
BalasHapus