Yayasan Sentono Dalem Kasepuhan Perdikan Majan , Berupaya Terus Gencarkan Swadaya Masyarakatan Di Bidang Kebudayaan dan Pendidikan, Guna Mencapai Cita-Cita Yayasan Sebagai Organisasi Tunggal Pewaris Trah Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar Dan Terus Meningkatkan Kinerjanya di berbagai bidang, Majlis Ts'lim, Pendidiksn Kebudayaan, Sosial, Dan Keagamaan

Panitia Pembangunan Pondok Al Mimbar Majan

Panitia Pembangunan Pondok Al Mimbar Majan

Jumat, 17 Januari 2020

Sekjen Baranusa, Raden Ali Tanggapi Kemunculan Raja Dadakan Yang Viral

BARANUSA - Jum'at 17 Januari 2020 . Kemunculan 'Raja dan Ratu' Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso dan Fanni Aminadia mebuat  Organisasi Raja Sultan Datu Pengingsir Dan Pemangku Adat Di Indonesia geram. ketua umum Yayasan sentono dalem  Kasepuhan perdikan majan  Raden Ali Sodik  Yang Juga Sebagai Eksekutif Presidium Majelis Cendekiawan Kraton Nusantara Provinsi Jawa Timur dan Sekjen Barisan Adat Raja Sultan Nusantara ( BARANUSA ) Heran terhadap Banyaknya orang mengaku Raja.

Raden Ali  mengatakan munculnya 'Raja-Ratu' Keraton Agung Sejagat sudah biasa terjadi di Indonesia, ini harus segera di selesaikan,  kalau mau data silahkan nanti saya beberkan semua.
Dalam waktu dekat kami akan minta kementerian dalam negeri RI untuk Benar Benar benar menuntaskan masalah ini,
Keberadaan Keraton Agung Sejagat yang mengaku sebagai Maharaja ini harus dipahami masyarakat, hari ini masyarakat sangat mudah membuat Badan Hukum Perkumpulan atas Nama Keraton bahkan atas nama perkumpulan Raja Sultan yang dimana sebernarnya tidak ada dirinya melekat sebagai raja atau sultan.

 Saya Yakin Toto Santoso Dan Fanni Aminadia 'Raja Dan Ratu' Keraton Agung Sejagat Dijerat Pidana Bukan Karena Mengaku Sebagai Raja Tetapi Karena Dugaan  Penipuan Terhadap Pengikutnya Dan Tidak Ikut NKRI Karenna Tidak Mengaukui Administrasi Seperti Ktp Dll

Kalau Masalahnya Karena Mengaku Raja Aparat Penegak Hukum Dapat Melakukan Proses Pidana Maka Kami Akan Sampaikan Data Orang2 Yang Mengaku Raja Dan Memanfaatkan Organisasi Raja Sultan Diindonesia . Saya Ditunjuk Oleh Dewan Agung Majelis Agung Raja Sultan Indonesia Sebagai Salah Satu Tim Dari 5 Orang Raja Sultan Datu Penglingsir Dan Pemangku Adat Sebagai Tim Kuasa Hukum Untuk Menyelesaikan Masalah Majelis Agung Raja Sultan Nusantara ( MARSI) Bentukan MENDAGRI.


Contoh Diindonesia Hanya Ada beberapa  Organisasi Yayasan Raja Sultan Nusantara ( Yarasutra ) Yang Diketuai Oleh YM Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin /Sultan Palembang Yang Dimana YARASUTRA Mempunyai 2 Sayap Dinamakan Majelis Cendekiawan Kraton Nusantara (MCKN ) Dan Barisan Adat Raja Sultan Nusantara( BARANUSA).

Adalagi Organiasasi Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Itupun Ada 2 Yang Satu Diketuai Oleh  Sultan Sepuh Xiv Ym  (Pra) Arief Natadiningrat , Dan Yang Satu Diketua Oleh YM Sultan H. Khairul Saleh Al- Mu’tashim Billah/ Sultan Banjar dan Ini pemerintah belum hadir untk menyatukan terlihat diabaikan padahal organisasi ini perlu peran pemerintah untuk mempersatukan  .

Kami Sampaikan Kepada MENDAGRI Kedepanya bahwa ada 5 jenis jabatan yang melekat pada seseorang terkait dengan organisasi Raja dan Sultan. Apakah raja, apakah sultan apakah datu, apakah penglingsir dan apakah pemangku adat, dan disini harus disertai beberapa syarat keberadaanya, sejarahnya, situsnya, silsilahnya dan lainya

Yang penting lagi nama kraton adalah sebutan wilayah budaya dan kekuasaan adat istidat bukan seperti yang disampikan oleh  Toto Santoso Dan Fanni Aminadia mengaku 'Raja Dan Ratu' Keraton Agung Sejagat yang menaungi sejagat, ini sudah diluar kewajaran, dimana mana kraton tidak punya wilayah tetorial kecuali kraton jogyakarta.

Disini Kemunculan 'Raja Dan Ratu' Keraton Agung Sejagat Salah Satu Kelemahan Pemerintah Memperhatikan Peran Raja, Sultan Datu Penglingsir Dan Pemangku Adat Di Indonesia. Dan pemerintah memberikan peluang masyarakat Mudahnya Membuat Badan Hukum Perkumpulan Mengatasnamakan Raja Sultan Nusantara.
Nanti kami yang akan memberikan semua data dan nama nama kepada pak KAPOLRI dan MENDAGRI agar segera ditindaklanjuti, pak Presiden dan ketua DPR RI harus hadir dalam permasalahan ini jangan dilempar kesana kesini.

Tahun lalu Kami sudah mengajukan 40 butir yang harus pak presiden dan ketua DPR RI perhatikan antara lain   yakni
pertama Rancangan Undang-Undang Kebudayaan agar para Raja, Sultan, Kedatuan, Penglisir dan Pemangku adat masuk dalam klausul khusus di dalam peraturan pemerintah. Dalam hal ini bahwa amandemen negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen kedua Pasal 18.B Bahwa negara mengakui hak masyarakat suatu daerah. Dalam hal ini memohon petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis dari amandemen kedua UUD 1945 tersebut serta dapat difungsikan (tidak mandul) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 tahun 2007,

kedua Agar didukung kembali peranan para Raja, Sultan, Kedatuan, Penglisir dan Pemangku Adat untuk dikembalikan jatidirinya sebagai pusat keagamaan, adat dan budaya serta memohon kepada pemerintah untuk dapat mencabut Undang-Undang No.5 tahun 1979,

ketiga Meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk dapat membangun, memperbaiki, merevitalisasi kembali keraton serta melakukan pemeliharaan perawatan cagar budaya yang berada di kerajaan, kesultanan di seluruh wilayah NKRI.
Keempat Meminta kepada pemerintah RI agar dapat mengembalikan tanah adat ulayat yag diambil oleh pemerintah untuk dapat dikembalikan kepada Kerajaan, Kesultanan, Kedatuan, Penglisir dan Pemangku Adat di seluruh wilayah NKRI.
Kelima pengutan Muatan lokal dalam pendidikan tentang sejarah Kerajaan, Kesultanan, Kedatuan, Penglisir dan Pemangku Adat di seluruh wilayah NKRI
Dan seterusnya sampai point 40. Semuanya tergantung kepedulian pemerintah terutama ketua dpr ri dan presiden ri.

Sabtu, 06 Juli 2019

YARASUTRA Melaksanakan Konsolidasi Se-Asia

Raden Ali (Kiri) & PNA Mas'ud Thoyyib (Kanan)
YASENDAM - Palembang, 30 Juni 2019 . Raja, Sultan, Datu, Pelingsir, pemangku adat yang tergabung di yayasan raja sultan nusantara  ( YARASUTRA ) deklarasi pembentukan mckn dan baranusa se asia.

Dimana pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2019 di Hall lantai 5 Hotel The Zuri Palembang dilakukan  agenda silaturahim guna penguatan yarasutra dan sayap sayapnya yaitu mckn dan baranusa, acara dimulai pada p[ukul 08.00 selesai pada pukul 14.00, sri sultan iskandar mahmud badaruddin selaku ketua yayasan raja sultan nusantara membuka acara dengan menyampaikan bahwa yarasutra adalah lemmbaga non blok tidak berpolitik dan tidak mau ditungggnagi kepentingan politik, data yang masuk sebanyak 214 Raja Sultan datu penglingsir dan pemangku adat di Nusantara dan kedepan akan dilaksanakan penguatan Internal YARASUTRA , Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin / Sultan Palembang menyampaikan tidak bisa mendampingi silaturahim sampai selesai karena harus mengantar YM Paduka Sri Pangeran Perdana Wazir Sahibul Himmah Wal Waqar Pangeran Muda Muhammed Bolkiah kew bandara dan menemui tamu dikediaman. Kata Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin .

Dokumentasi Kegiatan Konsolidasi

Pada Kesepakatan dalam silaturahmi YARASUTRA tersebut menetapkan 5 poin hasil kesepakatan Diantaranya :

1. Keputusan TRILOGI Program Kerja Yarasutra 2019-2024 Yaitu :
a) Silahturahmi Raja Sultan Datu Penglinsir dan Pemangku Adat Se-Asia akan dilaksanakan oleh YARASUTRA dengan menghasilkan dan mengawal sejumlah rekomendasi
b) Kebangkitan (Budaya dan ekonomi Pembangunan) akan dilakukan oleh YARASUTRA dengan  membentuk satu bidang lagi departemen kerjasama luar negeri yang akan melakukan kegiatan kerjasama dalam bidang adat, budaya, perekonomian, pembangunan di seluruh asia
c) Pendidikan dan sosial sebagai wadah memperkuat yarasutra dalam 5 tahun kedepan melalui pendirian sekolah dasar, SLTP, SLTA Sampai Perguruan Tinggi Dibidang Budaya dan Seni ( Dengan Menggunakan sumber Daya Manusia Dari Majelis Cendekiawan Kraton Nusantara )
2. Memperkuat Sayap YARASUTRA ( MCKN, Baranusa, Koperasi Mahkota Raja Nusantara)
3. Pada Bulan Agustus Akan Dilakukan Prosesi Agung Pelantikan MCKN Dan BARANUSA Mancanegara Kuala Lumpur Dan Brunei Darusalam.
4. Dalam Bulan Agustus 2019 Akan Dilaksanakan Lelang Terbuka Direktur Koperasi Mahkota Nusantara
5. Pergantian Dan Penambahan Pengurus Yarasutra  Antara Lain
a) Mengganti Ym. Sutan Muhammad Taufik Thaib (Daulat Yang Dipertuan, Tuanku Muda Mahkota Alam (Keajaan Pagaruyung))  Dengan Ym. Sultan Dr. H.Mohammad Farid Thaib Tuanku Abdul Fatah ( Dydra Minangkabau Pagaruyung ) Sebagai Pembina Yarasutra
b) Mengangkat YM. Aji Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat ( Sultan Kutai Kartanegara )
c) Mengangkat YM. Hri Lukman Soemadisoeria ( Sri Radya Keraton Sumedang Larang ) Sebagai Pembina YARASUTRA
d) Mengangkat YM Ida Dalem Smara Putra ( Raja Klungkung Bali) Sebagai Pembina Yarasutra
e) Mengakat Ym  Gusti Yusri Sh ( Raja Tayan ) Sebagai  Departemen Advokasi Hukum Adat Yarasutra
f) Mengakat YM Jon Mathias.Sh.Mh Segabai Anggota
g) Mengangkat YM Raden Moh Ali Sodik
( Ketua Yasendam/Kedhaton Majan ) Sebagai Wasekjen Yarasutra
h) Mengangkat YM Ni Rd Rulany Indra Gartika Wirahaditeyana ( Eksekutif Presidium Jabar) Sebagai Ketua Departemen Lingkungan Hidup YARASUTRA
i) Mengakat YM Sutan Yusuf ( Pagaruyung) Sebagai Pengurus Departemen Humas Yarasutra
j) Mengakat  YM Koko Sandoza Fritzgerald Pamorhadi Sosrosubroto Sebagai Ketua Departemen Kerjasama Luar Negeri YARASUTRA
k) Dan Lainnya .

Dokumentasi Kegiatan

YARASUTRA  Bersatu Padu Membuat Kesepakatan Dalam Acara Konsoloidasi Raja, Sultan, Datu,  Pelingsir, Pemangku Adat Se Asia  Di, Yang Diselenggarakan Di Hotel The Zuri Kota Palembang, Minggu (30/06/19).

"Deklarasi Itu Akan  Mempertemukan  Raja, Sultan, Datu,  Pelingsir, Pemangku Adat Se Asia. Diharapkan Raja, Sultan, Datu,  Pelingsir, Pemangku Adat Se Asia Mampu Mempertahankan Budaya Dan Persatuan Nusantara, Dengan Akan Dilaksnakan Agenda Deklarasi Dan Pelantikan Baranusa Dan Mckn Kualal Lumpur Bulan Agustus Depan Maka Akan Mempersatukan Raja, Sultan, Datu,  Pelingsir, Pemangku Adat Se Asia Kedepanya. Maka Diharapkan Kita Semua Mengeratkan Kembali Persatuan Dan Kesatuan Nusantara ," Kata Wakil Sekretaris Umum Yarasutra Raden Ali .

Raden Ali Saat Pimpin Sidang Konsolidasi (Kiri)
Ketua Umum Yayasan Raja Sultan Nusantara Ym Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Menyampaikan Pada Pembukaan Acara Konsolidasi Raja, Sultan, Datu,  Pelingsir, Pemangku Adat Se Asia Tersebut Dengan Semangat Dan Berpesan Kedepan Yarasutra Akan Menjadi Pemersatu Raja, Sultan, Datu,  Pelingsir, Pemangku Adat Se Asia Melaui Wadah Baranusa Dan Mckn Yang Sekarang Sudah Pesat Dalam Perkembanganya.

PUBLISHED : YASENDAM
EDITOR : YASENDAM
SUMBER : YARASUTRA

Jumat, 05 Juli 2019

Raden Ali Hadiri Pernikahan Putra Ke-2 Sultan Palembang Beserta Raja Sultan & Pemangku Adat Serta Cendekiawan Se-Asia Tenggara

Raden Ali (Sekjen Baranusa) Kiri
 
YASENDAM - Palembang ,  Sabtu 29 Juni 2019, Raja sultan datu penglingsir dan pemangku adat se Asia menghadiri  resepsi pernikahan agung putri kedua Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, Raden Ayu Siti Delima Amanda Putri di Kesultanan Palembang Darussalam, 

 Sejumlah raja sultan datu penglingsir dan pemangku adat se Asia dengan busana adat masing-masing mulai berdatangan di lokasi acara  pukul 19.00 WIB Dengan dikawal sejumlah pengawal dari laskar kesultanan Palembang dan barisan adat raja sultan nusantara Sumatra Selatan


Sejumlah raja yang hadir sekitar 100 raja sultan yang tergabung di Yayasan Raja Sultan Nusantara ( YARASUTRA),  Kerajaan Brunei Darusslam YM Paduka Sri Pangeran Perdana Wazir Sahibul Himmah Wal Waqar Pangeran Muda Muhammed Bolkiah Dan Para YM dAtu Dari Kuala Lumpur serta tokoh adat budaya se nusantara lainya.


“Saya melihat sendiri dimana para tamu undangan memadati  gedung The Sultan Convention Centre Bukit Lama Palembang,”katasalah satu panitia,  Raden Ali


Menurutnya ratusan prajurit BARANUSA sibuk menata tamu undangan yang tidak bisa masuk gedung karena sudah penuh, para pejabat pemerintah pusat sampai daerah juga banyak yang hadir. Resepsi pernikahan ini merupakan peristiwa bersejarah apalagi bukan hanya se Indonesia tetapi se Asia.

Dokumen : Istimewa
Raden Ali  berharap kedua mempelai dapat meneladani dan melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh para sesepuh terdahulu di kesultanan Palembang Darussalam. “Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warrahmah  dan mampu mengikuti jejak beliau Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin,” kata dia.


Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin selain sebagai sultan Palembang Darussalam beliau juga menjadi tokoh nasional. Dia menjadi ketua umum Yayasan Raja Sultan Nusantara yang anggotanya  dua ratus raja sultan datu penglingsir dan pemangku .

Prosesi Pernikahan Anak Dari YM Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin

Dijelaskan Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Menjabat Panglima Besar Barisan Adat Raja Sultan Nusantara ( BARANUSA) dimana sudah mempunyai kurang lebih 10.000 laskar Benteng Adat di Nusantara, Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin juga menjadi Ketua Dewan Pembina Majelis Cendekiawan Kraton Nusantara yang sudah mempunyai  75 profesor dan 150 Doktor dan ribuan anggota  cendekiawan di 16 Provinsi yang rencananya akan dilebarkan sampai ke Asia Tengara.


“Pada tahun 2017 Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dipilih dari 30 raja sultan se indonesia menjadi Dewan Agung Majelis Agung Raja Sultan Indonesia ( MARSI) bentukan Kementerian dalam negeri.Maka tidak heran apabila negara ini mempunyai banyak tokoh yang berkualitas salah satunya Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin,”jelasnya.

Dokumentasi : Istimewa
Dalam acara resepsi pernikahan putri kedua Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin tersebut selain pesta pernikahan putri kesultanan Palembang  juga dilaksanakan pembukaan silaturahmi Raja Sulta Datu Penglingsir dan Pemangku Adat se Asia dimana sambuatan tersebut disamapikan adik DYMM Sultan Bolkiah yaitu duli yang teramat mulia YM Paduka Sri Pangeran Perdana Wazir Sahibul Himmah Wal Waqar Pangeran Muda Muhammed Bolkiah.

Dokumentasi : Istimewa (Foto Bersama)
Seperti yang diketahui, Gusti Wirabumi Raden Ayu Siti Delima Amanda Putri S,Si merupakan putri kedua Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin. Sedangkan yang mempersunting,pangeran Wirabumi  Dr Ahmad Pandu Pratama,  putra pertama  H. Syariful Azwan, SE.MSI .red (ab)


PUBLISHED : YASENDAM
EDITOR : YASENDAM
SUMBER : YARASUTRA

Kamis, 20 Juni 2019

Sentono Dalem Kasepuhan Majan Minta Pemkab Tulungagung Menempatkan Pusaka Kyai Upas Di Bumi Kasepuhan Majan

(Foto : Pusaka Tombak Kiai Upas Tulungagung)

YASENDAM - Tulungagung , 20 Juni 2019 , KELUARGA SENTONO DALEM PERDIKAN MAJAN MEMINTA PEMKAB KABUPATEN TULUNGAGGUNG UNTUK MENEMPATKAN PUSAKA KYAI UPAS DI BUMI PERDIKAN MAJAN

Kyai upas adalah nama sebuah pusaka berbentuk tombak, dengan landeannya sepanjang tidak kurang dari 5 meter. Pusaka ini berasal dari Mataram yang dibawa oleh R.M. Tumenggung Pringgodiningrat putra dari pangeran Notokoesoemo di Pekalongan yang menjadi menantu Sultan Jogyakarta ke II (Hamengku Buwono II yang bertahta pada tahun 1792-1828),  ialah ketika RM.T Pringgodiningrat diangkat menjadi Bupati Ngrowo (Tulungagung sekarang);

Raden ali selaku ketua umum yasendam mengatakan, Pusaka Kyai Upas sekarang Diserahkan Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung Dikarenakan. Ahli Waris Pendopo Dalem Kanjengan Diduga Akan Menjual Pendopo Sehingga Tombak Kyai Upas Diserahkan Pemerintah Kabupaten Tulungagung Untuk di Uri Uri , dimana Tombak Kyai Upas Sekarang Ditempatkan di Gedung Perpustakaan Kabupaten Tulungagung Yang saya rasa kurang pas dan kurang  Sesuai Dengan Adat Istiadat Yang Ada;
 Sejak dari R.M Tumenggung Pringgodiningrat pusaka tadi dipelihara baik– baik, turun temurun kepada R.M. Djayaningrat (Bupati Ngrwo V) lalu kepada R.M Somodiningrat (Bupati ke VI) kemudian kepada R.T. Gondokoesoemo (Bupati ke VIII) dan selanjutnya diwariskan kepada adiknya ialah R.M Tumenggung Pringgokoesoemo (Bupati Ngrowo yang ke X) dimana semua adalah bagian dari keluarga sentono dalem perdikan majan/kyai ageng raden khasan mimbar.
Setelah R.M.T Pringgokoesoemo pensiun dalam tahun 1895 dan wafat pada tahun 1899, maka pemeliharaan pusaka diteruskan oleh Raden Aju Jandanya, sedang hak temurun pada puteranya yang bernama R.M Moenoto Notokoesoemo Komisaris Polisi di Surabaya. Sejak tahun 1907 pemeliharaan pusaka berada di tangan menantu dari R.M.T Pringgokoesoemo yaitu R.P.A Sosrodiningrat Bupati Tulunngagung yang ke XIII, dan sejak jaman Jepang diteruskan oleh saudaranya yang bernama R.A Hadikoesoemo. Setelah R.A Hadikoesoemo wafat tugas ini diambil alih kembali oleh R.M. Notokoesoemo;
Sehingga dalam hal ini keluarga sentono dalem perdikan majan mempunyai peran dalam menjaga dan menguri uri Pusaka Keluarga Perdikan Majan;

Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar merupakan putra dari Kyai Ageng Derpoyudo, Kyai Ageng Derpoyudo merupakan putra dari Kyai Ageng Wiroyudo, Kyai Ageng Wiroyudo merupakan  putra dari Raden Tumenggung Sontoyudo II, Raden Tumenggung Sontoyudo II merupakan putra dari Raden Tumenggung Sontoyudo I, Raden Tumenggung Sontoyudo I merupakan putra dari Raden Mas Ayu Sigit, Raden Mas Ayu Sigit merupakan putra dari Kanjeng Ratu Mas Sekar, Kanjeng Ratu Mas Sekar merupakan putra dari sampean dalem ingkang sinuhun Kanjeng Susuhan Hadi Prabu Hanyokrowati ing Mataram raja ke-II, sampean dalem ingkang sinuhun kanjeng susuhan Hadi Prabu Hanyokrowati ing Mataram raja ke-ii merupakan putra dari  panembahan senopati alias danan sutwijoyo alias raden ngabehi loring pasar raja ke-I kerajaan mataram;
Kyai Ageng Raden khasan Mimbar Mempunyai 2 putra yakni Raden Harun dan KHR. Tafsir Anom dan KHR Tafsir Anom mempunyai Istri 3 yakni ( 1. Rr Duwet, Rr.Marsih , Rr Maryati);. KHR Tafsir Anom dengan Rr. Msrsih mempunyai keturunaan 8 anak ( yakni . R.Abu Mandur, R.Joyo Winoto, R.Abu Tafsir, R.Arisman, R,Prapto Wiartojo, R. Imam Mimbar  RR. Murtiningrum, R. Imam Puro);

Disini yang tidak banyak tidak diketahui masyarakat banyak karena Rr. Murtiningrum menikah dengan RMT Pringgokusumo yang sekarang makamnya bersebelahan di pemakaman keluarga sentono dalem perdikan majan.

Bukan hanya  RMT Pringgokusumo Bupati Ngrowo Ke X Berada di Pemakaman Keluarga sentono dalem perdikan Majan Desa Majan Kedungwaru Tulungagung tetapi juga Makam RMT Pringgodiningrat Bupati Ngrowo Ke IV, RMT Adipati Joyoningrat  Bupati Ngrowo ke V, ada di makam keluarga sentono dalem perdikan majan bersebelahan dengan makam eyang kanjeng pangeran haryo kusumoyudo patih Jogjakarta ke III dan Makan Raden Ayu Alap Alap
Kami Menyampaikan didalam hukum kekeluargaan ( data tidak perlu diragukan ) yakni selain Makam RMT Pringgodiningrat Bupati Ngrowo Ke IV, RMT Adipati Joyoningrat  Bupati Ngrowo ke V, dan RMT Pringgokusumo Bupati Ngrowo ke X Berada di Pemakaman Keluarga sentono dalem perdikan Majan Desa Majan Kedungwaru Tulungagung almarhum Raden Mas (RM) Indronoto salah seorang ahli waris yang menempati dalem kanjengan ( yang merupakan pemegang dan pemelihara terkhir pusaka Kyai Upas dimakamkan juga di Pemakaman Keluarga sentono dalem perdikan Majan Desa Majan Kedungwaru Tulungagung);

Kenapa Kami Minta Pemkab Memboyong Pusaka Kyai  Upas Dan Membuatkan Rumah Khusus Untuk Pusaka Kyai Upas Dari Kantor Perpustakaan Ke Bumi Perdikan Majan Karena Biar Ditempatkan Dengan 1 Arena Dengan Makam RMT Pringgodiningrat Bupati Ngrowo Ke IV, RMT Adipati Joyoningrat  Bupati Ngrowo ke V, dan RMT Pringgokusumo Bupati Ngrowo ke X Kedepan Agar Masyarakat Paham Betul Sejarah Dan Bisa Napak Tilas. (ab)

SUMBER : YASENDAM
PUBLISHED : YASENDAM
EDITOR : ELBAWAZIER

Minggu, 09 Juni 2019

Bersatunya Trah Kyai Raden Abd. Said , Pejabat Kyai Perdikan Majan Ke - IX Sebagai Pemerkuat Bangkitnya Perjuangan Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar - Pejabat Kyai Perdikan Majan Pertama


YASENDAM | Keluarga Besar Trah Kyai Raden Abdul Sa’id Dari berbagai Kota di Pulau Jawa, untuk pertama kalinya menggelar Reuni setelah saling terpisah cukup lama. Reuni Perdana  dihadiri sekitar 100 orang ini, Dilaksanakan di Rumah Ibu Raden Roro  Istikomatun, S.Ag  Binti Kyai Raden Abdul Sa’id Yang Merupakan Putri Ke 11 Dari Raden Ayu Mas Alatun Dan Kyai Raden Abdul Sa’id.


Pertemuan sekaligus halalbihalal keluarga trah Trah Kyai Raden Abdul Sa’id tersebut, sangat unik karena dihadiri para anak, cucu, cicit, setelah terpisah selama Puluhan  tahun, dan berhasil dipertemukan lagi. Mereka antara lain berasal dari Lumajang, Jombang, Malang, Tulungagung, Surabaya, dan Ada yang Dari Lampung.

Ketua Umum Yayasan Sentono Dalem Perdikan Majan, Raden Moh Ali Sodik Bin Raden Kyai H Raden Moh Yasin, menyatakan Pertemuan itu sebagai kebahagian luar biasa dalam sejarah kekeluargaan Kami.

Sebab dalam Trah Kyai Raden Abdul Sa’id terdapat pengurus Yayasan Antara lain Raden Agus Choirudin M.Pd.I dan Raden Bagus Ginanjar Habibi Keduanya adalah Cucu Dari Eyang Kyai Raden Abdul Sa’id, yang lain juga banyak Dari Trah Kyai Raden Isa Arisman seperti Raden Maulana Rosid Bin Raden H Mahmudi dan lainya.

Hari Ini Pengurus Yayasan Sentono Dalem Perdikan Majan Mempunyai Program Salah Satunya Akan Melakukan Pendataan Bukan Hanya Dari Keluarga Trah Kyai Raden Abdul Sa’id Terapi Trah Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar Bin Kyai Ageng Raden Derpoyodo.



"Dari seluruh keturunan keluarga kami yang ada di sejumlah kota dan provinsi tetap berharap harus saling silahturahmi, dan alhamdulillah hari ini, kembali dipertemukan dalam suasana damai. Dari manapun Keluarga Sentono Dalem Perdikan Majan, yang pasti kita harus tetap menjunjung kebersamaan dan cinta NKRI," ujar Raden Ali.

Raden Ali  Pun Menuturkan Kiprah Eyang Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar   Memiliki sejarah yang panjang. di era tahun 1727 yang Dalam Menata Pemerintahan dan Berdinya Kabupaten Tulungagung
Kyai Raden Abdul Sa’id Dan Raden Ayu Mas Alatun Merupakan Keturunan Eyang Kyai Ageng Raden Kasan Mimbar.

Kyai Raden Said Merupakan Putra Dari Raden Roro Zaitun, Raden Roro Zaitun Putri Dari Raden Joyo Wiyoto, Raden Joyo Wiyoto Merupakan Putra dari Kyai Raden H Tafsir Anom, Sedangkan Kyai Raden H tafsir Anom Merupakan putra Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar. Jadi Mbah Kyai Raden Said Merupakan Keturunan Yang Ke 4 Dari Eyang Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar
Sedangkan Raden Ayu Mas Alatun  Merupakan Putri Dari Kyai H Raden Syarif, Kyai H Raden Syarif Putra Dari Raden Arisman, Raden Arisman Merupakan Putra Dari Kyai H Raden Tafsir Anom, Kyai H Raden Tafsir Anom Putra Dari Eyang Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar Jadi Raden Ayu mas alatun keturunan Yang Ke 4 Dari Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar
Dalam Perjalanan Pernikahan Antara Kyai Raden Sa’id dan Raden Mas Alatun Mempunyai 12 Putra Yaitu

1. Raden Roro Far’atun - putra ke I
2. Raden Roro Samrotun - putra ke II
3. Raden Roro Asliatun - putra ke III
4. Raden Fangilun - putra ke IV
5. Kyai Raden Moh Yasin - putra ke V
6. Raden Nursalim - putra ke VI
7. Raden Roro Nikmatun - putra ke VII
8. Raden Roro Rohmatun - putra ke VIII
9. Raden rorosyafaatun - putra ke IX
10. Raden roro Mudawamatun - putra ke  X
11. Raden roro Istikomatun - putra ke  XI
12. Raden Ansorudin - putra ke  XII

Kyai Raden Said Sendiri Sebagai Pejabat Kyai Perdikan Majan  Yang Ke IX, Setelah Kyai Raden H Syarif.Sebelum Perdikan Majan Dihapus Menjadi Desa Majan Pada Tahun 1979 Oleh Gubernur Jawa Timur. Perdikan Majan Dipimpin Seorang Pejabat Kyai Sebagai Pimpinan Tertinggi dan Pemegang Kekuasan Wilayah Perdikan Majan,

Dari Pejabat Kyai Perdikan Majan Sebelum Dihapus Menjadi Desa Biasa Antara Lain  :
1. Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar - Pejabat Kyai Ke I
2. Kyai Raden Tafsir Anom - Pejabat Kyai  ke II
3. Kyai Raren Joyo Wiyoto - Pejabat Kyai ke III
4. Kyai Raden Abu Tafsir - Pejabat Kyai ke  IV
5. Kyai Raden As’ngari / Kyai Gemblong - Pejabat Kyai ke V
6. Kyai Raden Imam Tafsir - Pejabat Kyai ke VI
7. Kyai Raden Ghoib - Pejabat Kyai ke VII
8. Kyai Raden haji Syarif - Pejabat Kyai ke VIII
9. Kyai Raden Abdul Sa’id - Pejabat Kyai ke IX
10. Kyai Raden Isa Arisman - Pejabat Kyai ke X

Setelah Dihapusnya Perdikan Majan Seluas 95 Hektare  Menjadi Desa Biasa Ditunjuklah Perjabat Kepala Desa Yang Pertama Yang Juga Perwakilan Keluarga Sentono Untuk Mendata Dan Melaksanakan Semua Proses Peralihan Perdikan Majan Menjadi Desa Majan Yaitu Raden Haji Mahmudi Menantu Kyai Raden Isa Arisman Tahun 1979 Sampai 1989 Selanjutnya Dilanjutkan Oleh Pejabat Kepala Desa Dan Juga Sebagai Wakil Sentono Majan Yaitu Kyai Raden Haji Moh Yasin Bin Kyai Raden Abdul Sa’id Tahun 1989-2006.

Berkumpulnya Trah Kyai Raden Abdul Said Akan Selain Memperkuat Ukhuwah Akan Menjadi Semangat Perjuangan Keluarga Besar Eyang Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar Bin Kyai Ageng Derpoyudho Dalam Menyongsong Kejayaan Keluarga Besar Sentono Dalem Perdikan majan.
Ujar Ketua Yasendam Raden Ali. (ab)

SUMBER : Raden Ali
PUBLISHED : Yasendam
EDITOR : Elbawazier

Selasa, 16 April 2019

Raden Ali Bersama Sultan Palembang Lantik Baranusa Provnsi Sumsel Dan LKP2D Keraton Kesultanan Palembang Darussalam



YASENDAM - Palembang , 15 April 2019, Pelantikan Barisan Adat Rasja Sultan Nusantara (BARANUSA) Provinsi Sumatera Selatan di Kasultanan Palembang Darusalam berlangsung semarak dan sukses mulai 19.00 hingga malam (15/04).

Pelantikan Barisan Adat Rasja Sultan Nusantara (BARANUSA) Provinsi Sumatera Selatan langsung dipimpin oleh Panglima Besar Barisan Adat Rasja Sultan Nusantara (BARANUSA) Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin didampingi Sekretaris Jenderal Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA) Raden Ali Sodik,

Dalam pelantikan baranusa tersebut sekretaris jenderal barnusa membacakan surat keputusan Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA)  Provinsi Sumatera Selatan dalam sambutan sekjen barusa menyatakan pihaknya terharu merasa bangga karena baru kali ini pelantikan baranusa dihadiri kurang lebih 1000 anggota di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Selatan. Saya lihat diluar sudah berbaris Pasukan Baranusa berbaju hitam hitam dan dihadiri  seluruh unsur Pengurus Provinsi.



“Ada tiga agenda penting yang tercatat dalam sejarah pelantikan Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA) Provinsi Sumatera selatan  tahun ini, yaitu pelantikan langsung dilaksnaakan di secretariat pusat Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA), dihadiri kuarang lebih  1.000-an orang pengurus dan anggota Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA) Provinsi Sumatera Selatan, momen momen yang luar biasa ini juga langsung disaksikan oleh pengurus Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA) Se Provinsi Sumatera Selatan.
Bersama dengan Keluarga Sentono Palembang Yang Hadir Dalam Pelantikan Tersebut Panglima Besar Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA) Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Langsung Membacakan Naskah Sumpah, Penyerahan Pataka Baranusa, Pin Baranusa Dan  Penyerahan Tongkat Komando Kepada Panglima Kumbang Selaku Panglima Daerah Baranusa Provinsi Sumatera Selatan Yang Dilantik.



Dalam isi naskah pelantikan tersebuta ada 5 point yang sangat penting yaitu pertama menyatakan diri sebagai Pengurus Daerah Barisan Adat Raja Sultan Nusantara ( BARANUSA) Provinsi Sumatera Selatan. Kedua,  Sebagai  Pengurus Daerah Barisan Adat Raja Sultan Nusantara ( BARANUSA) Provinsi Sumatera Selatan Kami Selalu Berpegang Teguh Menjadi Ksatria, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan. Ketiga  Sebagai Pengurus Daerah Barisan Adat Raja Sultan Nusantara ( BARANUSA). Provinsi Sumatera Selatan senantiasa berpegang teguh dan Setia pada Nilai Nilai  Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang Undang Dasar 1945. Keempat, sebagai Pengurus Daerah Barisan Adat Raja Sultan Nusantara ( BARANUSA),  Provinsi Sumatera Selatan Mendukung serta membela Ideologi Negara yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah. Kelima Sebagai Pengurus Daerah Barisan Adat Raja Sultan Nusantara ( Baranusa) Provinsi Sumatera Selatan. senantiasa taat kepada Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga, Taat Kepada pimpinan organisasi; bahwa ketidak taatan kepada pimpinan organisasi, adalah penghianatan terhadap organisasi yang pasti akan di pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan YME.


Dalam Pelantikan Panglima Besar Baranusa Menyampaiakn “Saya Merasa Senang Dapat Melaksanakan Pelantikan Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA) Provinsi Sumatera Selatan Ini Setelah Melalui 3 Hal: 1. Restu Dengan  Dukungan Nyata Seluruh Tokoh Adat Di Sumatera Selatan. 2. Penguruas Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA) Provinsi Sumatera Selatan Saya Pilih Benar Benar Orang Pilihan, (3). Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA)Di Provinsi Sumatera Selatan Kami Ambil Dari Berbagai Elemen Yang Klayak Masuk Ke Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA).

Sumber : BARANUSA PUSAT
Published : YASENDAM
Editor : YASENDAM

Minggu, 24 Februari 2019

Putra Kasepuhan Perdikan Majan Jadi Jubir Raja Se-Nusantara

PASENDAM – Rapat Umum Dewan Agung Raja Sultan Indonesia (MARS-Indonesia) Minggu (24/2/2019), di Hotel Marcopolo Jakarta, secara musyawarah sepakat memilih Sultan Banjar Sultan Khairul Saleh sebagai Sekretaris Agung MARS-Indonesia.

Rapat Umum Dewan Agung selain memilih Sekretaris Agung MARS-Indonesia juga mengisi kekosongan Anggota Dewan Agung yang meninggal dunia dan mereposisi representasi Kesunanan Surakarta Haningrat dari Penembahan Tejo Wulan kepada PB XIII Hangabehi.

Dewan Agung MARS-Indonesia terdiri dari 30 orang raja dan sultan di Indonesia yang merupakan representatif dari raja-raja wilayah kepulauan Indonesia. Sultan Banjar Khairul Saleh sendiri adalah Anggota Dewan Agung yang mewakili raja atau kerajaan di Pulau Kalimantan.

MARS adalah organisasi kemasyarakatan yang disahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui UU No 17 Tahun 2013. MARS Indonesia merupakan wadah tunggal bagi ketua lembaga adat seperti Raja, Datuk, Pelingsir dan para pemangku adat untuk menjadi mitra kerja pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa.

MARS-Indonesia didirikan saat dilaksanakan Musyawarah Agung di Solo 21-24 April 2017. Kemudian diresmikan di Kemendagri tanggal 21 Agustus 2017 dihadiri 259 Raja, Sultan, Datuk, Pelingsir dan Pemangku Adat 34 provinsi di Indonesia.

Disepakati bahwa bentuk dari organisasi MARS-Indonesia ini tidak memiliki ketua, tetapi untuk menjalankan roda organisasi Dewan Agung sebagai kekuasaan tertinggi menunjuk Sekretaris Agung dan perangkat sekretariatnya.

Sultan Khairul Saleh menjadi Sekretaris Agung untuk periode 2019-2024 menggantikan Hari Ichlas Majo Lelo Sati.

Rapat Umum Dewan Agung memutuskan menetapkan sekretariat sementara di Jalan Tebet Barat Dalam No 40 Jakarta Selatan.

Setelah Pilpres dan Pileg 2019, MARS-Indonesia melaksanakan Rapat Kerja Nasional yang akan menyusun program lima tahunan dan mendata kerajaan-kerajaan di 34 provinsi di Indonesia (AB)


PUBLISHED : YASENDAM
SUMBER : SUARAINDONESIA
EDITOR : YASENDAM